Air mata yang selama ini kau tahan begitu keras
Senantiasa tertampung kau kubur di benakmu
Begitu keras usahamu menunjukkan sisi kuatmu
Seakan kau tahu betapa mereka membutuhkanmu
Ratusan kali kuungkapkan kepedihanku
Ratusan kali kau mendengarkanku
Berjuta kali mereka beri resahkan kepadamu
Berjuta kali kau diadu
Tak pernah kau patah
Tak sekalipun kau lemah
Seluruh sedihmu bisu
Seakan tak ingin dunia tahu
Suatu ketika kau bercerita kepadaku
Bahwa kau pun mampu merasa pilu
Bahwa tak ada tempat mengadu
Seakan dunia tak mau tahu
Kala lain tak ingin kau mengadu
Kembali kau pendam segala pilu
Tak kau biarkan dunia tahu
Satu titikpun sisi lemahmu
Sungguh ingin ku membantu
Mesti tak kau izinkan diriku
Untuk memasuki sisi gelapmu
Bahkan untuk menyentuh hatimu
Hingga akhirnya kau tumpahkan tangismu
Tanpa satu pun manusia yang akan tahu
Akhirnya kau pun mengadu padaku
Tanpa bisa aku membantu
Izinkan aku menyentuhmu
Biarpun sekedar rasa ku dan tanpa ragaku
Izinkan aku membantumu
Untuk mengangkatmu dari rasa pilu
Berikan aku kesempatan itu
Satu ruang terkecil di hatimu
Dimana tiada manusia lain kau bukakan pintu
Tempat aku menemani malammu
Biarkan aku mengusir sendumu
Tiada perlu ke kecup pipimu
Izinkan aku torehkan tawa di bibirmu
Sungguh ku lemah melihat tangismu
Raihlah pundakku, jabatlah tanganku.
Untukmu, sahabatku.
No comments:
Post a Comment