Sunday, March 22, 2015

Bisikan

Air mata yang selama ini kau tahan begitu keras
Senantiasa tertampung kau kubur di benakmu
Begitu keras usahamu menunjukkan sisi kuatmu
Seakan kau tahu betapa mereka membutuhkanmu

Ratusan kali kuungkapkan kepedihanku
Ratusan kali kau mendengarkanku
Berjuta kali mereka beri resahkan kepadamu
Berjuta kali kau diadu

Tak pernah kau patah
Tak sekalipun kau lemah
Seluruh sedihmu bisu
Seakan tak ingin dunia tahu

Suatu ketika kau bercerita kepadaku
Bahwa kau pun mampu merasa pilu
Bahwa tak ada tempat mengadu 
Seakan dunia tak mau tahu

Kala lain tak ingin kau mengadu
Kembali kau pendam segala pilu
Tak kau biarkan dunia tahu
Satu titikpun sisi lemahmu

Sungguh ingin ku membantu
Mesti tak kau izinkan diriku
Untuk memasuki sisi gelapmu
Bahkan untuk menyentuh hatimu

Hingga akhirnya kau tumpahkan tangismu
Tanpa satu pun manusia yang akan tahu
Akhirnya kau pun mengadu padaku
Tanpa bisa aku membantu

Izinkan aku menyentuhmu
Biarpun sekedar rasa ku dan tanpa ragaku
Izinkan aku membantumu
Untuk mengangkatmu dari rasa pilu

Berikan aku kesempatan itu
Satu ruang terkecil di hatimu
Dimana tiada manusia lain kau bukakan pintu
Tempat aku menemani malammu

Biarkan aku mengusir sendumu
Tiada perlu ke kecup pipimu
Izinkan aku torehkan tawa di bibirmu
Sungguh ku lemah melihat tangismu

Raihlah pundakku, jabatlah tanganku.
Untukmu, sahabatku.

No comments:

Post a Comment